Haji Mabrur


Pencerahan dalam Jiwa Mabrur
Ibarat mendali, haji yang mabrur adalah mendali tertinggi dalam mencapai keutamaan disisi-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, (HR Muttafaqun Alaih)
Menurut pala ulama mabrur artinya haji yang diterima Allah swt. “Seperti password, kita harus memasukan kodenya dengan benar, baru kuncinya bisa terbuka”, tuturnya. Begitu pula haji, rukun-rukunya mesti dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah saw.

Hablum Minallah
1.       Meningkat imanya. Ini adalah dampak spirtualitas ilahiah dari ibadah haji. Dalam sebuah hadist shahih dikatakan bahwa sempurnnya iman seseorang adalah ketika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada apa pun.
2.       Mencintai perkara-perkara yang dicintai Allah. Orang-orang yang mengutamakan perkara-perkara yang dicintai Allah akan menafikan perkara yang sesungguhnya ia senangi.
3.       Taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seseorang haji mabrur yang dijanjikan surga oleh Allah swt menyadari betul bahwa ketaatnya pada Allah dan Rasul akan membawanya ke surga, seperti yang dijanjikanya-Nya (QS An-Nisa : 13)
4.       Istiqamah. Salah satu ciri pewaris surga adalah istiqamah dalam mengembangkan perintah dan menjahui larangan-Nya, sehinnga tidak mulai tergoda oleh berbagai kehidupan dunia.

Hablum Minannaas
1.       Penyantun orang yang diterima hajinya gemar bersedekah untuk memenuhi keperluan sesama. Ia sadar hartanya hanyalah titipan Allah swt, sehingga tak ada rasa berat mengeluarkan untuk kebaikan.
2.       Rendah hati Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa rendaah hati karena Allah, maka Allah akan menjunjung derajatnya (HR Ibnu Majah).
3.       Gemar berbuat baik. Orang yang hajinya mabrur adalah pewaris surga, yang salah satu cirinya, gemar beramal shalih. Sebab dihatinya tertanam keimanan bahwa diri dan seluruh kekayaannya telah dibeli oleh Allah dengan surga-Nya
4.       Berkasih sayang dan lemah lembut. Ia menaruh perhatian pada sesama karena ia merasakan betul bagimana Allah swt amat berbelas kasihan dan lemah lembut terhadap dirinya.
5.       Berahlak karimah. Barometer akhlakul karimah adalah Rasulullah saw. Dalam sebuah riwayat jibril, pernah menjelaskan pada Rasullulah, “ Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyambung hubungan dengan orang yang memutuskanya, memberi kepada orang yang tidak memberimu, memaafkan orang berbuat zalim kepadamu”

Demikan penjelasan singkat Haji Mabrur, semoga bermanfaat, mohon maaf sekian dan terima kasih.
Previous
Next Post »