Pada saat ini banyak acara televisi yang membuat acara
Ruqyah. Ruqyah tersebut dilakukan untuk mengeluarkan jin dari tubuh manusia. Ketika
diruqyah banyak pasien yang muntah atau bahkan hilang kesadaran. Apakah metode
ruqyah tersebut boleh dilakukan dan sesuai ruqyah Nabi?
Didalam islam rukun ruqyah ada 2. Boleh dan ‘Makruh’
diperbolehkanya hukum ruqyah didasarkan pada hadist Imam Muslim no.4078. Yaitu “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
melarang melakukan ruqyah. Lalu datang keluarga ‘Amru bin Hazm kepada beliau
seraya berkata: ‘Ya Rasulullah! Kami mempunyai cara ruqyah untuk gigitan
kalajengking. Tetapi anda melarang melakukan ruqyah. Bagaimana itu?’ Lalu
mereka peragakan cara ruqyah mereka dihadapan beliau. Maka beliau berasbda: ‘Ini
tidak apa-apa. Barang siapa diantara kalian yang bisa memberi manfaat kepada
saudaranya maka hendaklah dia melakukanya”.
‘Makruh’nya hukum ruqyah bedasar hadist HR.Bukhari no 5378
dan muslim no 549 dari Ibnu Abbas berkaitan dengan kriteria 70.000 orang dari
umatnya yang akan masuk surga tanpa hisab dan azab. Yaitu, “Mereka adalah
orang-orang yang tidak minta untuk di ruqya, maka tidak pernah bertahayur
(menanggap sial/pamali) dan tidak pula melakukan terapi dengan kay (terapi
dengan menempelkan besi panas pada daerah yang sakit), dan hanya kepada Rabb
mereka bertawakkal”.
Dari hadist tersebut diatas, dapat dikatakan jika ruqyah
dapat berdampak baik dan dapat berdampak buruk bagi manusia. Karena itu
melaksanakan ruqyah hendaknya sanat berhati-hati. Membaca hadist Rasulullah
berdasar hadist Imam Muslim no. 4078, ruqyah yang diperbolehkkan Rasulullah
adalah tata cara ruqyah unuk gigitan kalajengking. Bukan ruqyah untuk
mengeluarkan jin dari tubuh manusia sebagaimana ruqyah yang selama ini
dilakukan.
Secara umum bedasar hadist Imam Muslim no. 2200 pula, Nabi
memperbolehkan ruqyah selama ruqyah tersebut ditunjukan kepadanya.
‘Auf in Malik radhianllahu ‘anhu bekata, “Dahulu kami
meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami berkata, “Wahai Rasulullah, bagimana pendapatmu
tentang hal itu? ‘Beliau menjawab, ‘Tunjukan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah
itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik.”
Menjadi permasalahnya, ruqyah orang yang asalnya sadar
kemudian dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran menjadi kesurupan jin, tidak ada
dalam tata cara ruqyah yang diperbolehkan Nabi.
Demikian mengenai Ruqyah Baik & Ruqyah Buruk. Semoga
bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf sekian dan terima kasih.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon