Pengertian Pergantian dan Perhitungan Tahun Hijriyah



Pergantian TAHUN HIJRIYAH yang reseminya sudah memasuki 15 abad, dimulai semenjak Khalifah ke II Umar bin Khattab ia meresmikan pemakianya dalam surat-surat resmi pemerintah atas usul Ali bin Abi Thalib, guna menyimbangi kerajaan Romawi dan Persia yang telah mempunyai penanggalan dan perhitungan tahun sendiri dalam surat menyuratnya.
Ummat islam harus mempunyai penaggalan dan perhitungan tahun sendiri, tidak mengekor pada pihak lain. Ali bin Ali Thalib mengusulkan peristiwa HIJRAH Nabi Muhmmad Saw. Bersama pengikutnya ke Madinah agar dijadikan awal perhitungan TAHUN ISLAM, dengan perhitunganya bulan Qamariyah, yang bulan pertamanya ialah bulan MUHARRAM dimana diharamakan pertumpuhan darah dan perang phisik.
Usul ini diterima oleh Khalifah Umar, dan diresmikan pemakaian TAHUN HIJRIYAH dengan bulan Muharram sebagai bulan pertamanya.
Dengan demikian jelaslah bahwa awal tahun ummat islam tidaklah dikaitkan dengan peristiwa kelahiran Nabi akan tetapi justru dikaitkan dengan hijrah Nabi dan pengikut-pengikutnya dari Mekkah ke Madinah.
HIJRAH Nabi beserta pengikutnya ke Madinah adalah peristiwa sejarah yang Maha Penting bagi tegaknya islam dan tersebarnya di Jazirah Arab dan seluruh dunia.
Allah memerintahkan Hijrah ke Madinah dimana golongan Islam kaum Anshar mulai tumbuh dan kuat. Hijrah meninggalkan kampung halaman dan harta benda/ menguasi ke Madinah hidup menumpang dengan kaum Anshar yang sedia mati membela saudara-saudranya yang mengungsi.
Hijrah Nabi dan juga para pengikutnya itu mengembirakan dapat menghapus duka dan lara. Karena dari sanalah dikumpulkan kekuatan perjuangan, yang tak berapa lama kemudian berhasil kembali ke Mekkah sebagai pemenang yang menaklukkanya Mekkah mengakhiri dan meruntuhkan berhala-berhala sekelilingnya meluas keseluruh dunia menaklukan Persia, Afrika, menyerbu Romawi dan Eropa dan ke arah timur memasuki India dan Cina.
Peristiwa Hijrah adalah titik balik yang terpenting untuk tegaknya islam dan kejayaannya, dan pantaslah dijadikan perhitungan tahun dan penanggalanya.
Oleh karena itu sudah seharusnya dalam kesempatan memperingati tahun baru hijriyah ini kita mersapkan makna, nilai dan hikmah peristiwa-peristiwa hijrah tersebut untuk selanjutnya kita jadikan bekal yang menjiwai amal perbuatan kita, dalam mengarungi tahun berikutnya.
Makna Tahun Baru Hijriyah
Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan antara lain:
Dalam setiap usaha pembangunan dan pembinaan umat dan bangsa tidak boleh ada rasa kehilangan arah dan jalan buntu
- Untuk suatu cita-.cita yang besar diperlukan pengorbanan yang besar pula sebagimana ditunjukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabat yang dengan ikhlas meninggalkan kota kelahiranya yang tercinta, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin dibawah ridho Allah Swt.
-          Partispasi dan pengorbanan generasi muda dalam setiap perjuangan adalah sangat diperlukan, sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh pemuda Ali bin Abi Thalib dalam peristiwa hijrah tersebut.
Selanjutnya dengan merayakan tahun baru hijriyah ini hendaknya kitapun menjadi ummat yang selalu mempunyai kesadaran dan nilai waktu. Artinya demi waktu yang kita lalui dalam kehidupan ini hendaknya kita lalui dan kita pergunakan sebaik-baiknya, untuk bisa beramal sholeh.
Berbahagialah orang yang senantiasa mengisi waktunya dalam kehidupanya dengan Iman dan Amal Shaleh, karena dia akan dikasihi oleh Allah Swt dan dicintai pula oleh sesama ummat manusia.
Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt atas kebaikan-kebaikan yang berhasil kita capai ditahun yang lalu.

Demikan mengenai pegantian dan perhitungan tahun hijryah. Semoga bermanfaat kurang lebihnya mohon maaf, sekian dan terima kasih.
Previous
Next Post »